LAPORAN INDIVIDU MAHASISWA KULIAH KERJA NYATA (KKN) (STKIP) SUAR BANGLI
TAHUN 2014/2015
LES BAHASA INGGRIS KEPADA SISWA KELAS 2 SD NEGERI ABANGSONGAN GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN KETERAMPILAN SISWA DALAM BERBAHASA INGGRIS SERTA MEMBANTU MEMBERIKAN PEMBELAJARAN DI KELAS.
DI :
DESA : ABANGSONGAN
KECAMATAN : KINTAMANI
KABUPATEN : BANGLI
OLEH:
NI KOMANG SUWARNI
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
PUSAT LAYANAN KULIAH KERJA NYATA
EKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SUAR BANGLI
2015
LAPORAN INDIVIDU MAHASISWA KULIAH KERJA NYATA (KKN) STKIP SUAR BANGLI
TAHUN 2015
LES BAHASA INGGRIS KEPADA SISWA KELAS 2 SD NEGERI ABANGSONGAN GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN KETERAMPILAN SISWA DALAM BERBAHASA INGGRIS SERTA MEMBANTU MEMBERIKAN PEMBELAJARAN DI KELAS.
DI : SD NEGERI ABANGSONGAN
DESA : ABANGSONGAN
KECAMATAN : KINTAMANI
KABUPATEN : BANGLI
OLEH:
NI KOMANG SUWARNI
NIM : 2012103006
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
MENYETUJUI,
DOSEN PEMBIMBING
LUH MADE DWI WEDAYANTHI, S.Pd, M.Pd
NIDN : 0817068801 DOSEN PEMBIMBING
I MADE EKA SULANTARA, S.Pd, M.Pd
NIDN : 0812028201
KATA PENGANTAR
Om swastiastu,
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dapat berjalan lancar dan penulisan laporan individu KKN yang berjudul “Les Bahasa Inggris Kepada Siswa Kelas 2 SD Negeri Abangsongan Guna Meningkatkan Kemampuan dan Keterampilan Siswa dalam Brbahasa Inggris serta Membantu Memberikan Pembelajaran di Kelas” selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Laporan ini disusun berdasarkan pengalaman dan fakta-fakta yang penulis dapatkan selama melaksanakan kegiatan KKN di Desa Abangsongan yang diadakan selama dua bulan dari tanggal 2 Februari sampai dengan 28 Maret 2015. Kegiatan ini dilaksanakan agar penulis dapat memenuhi ketentuan yang berlaku di kampus tempat penulis menempuh pendidikan.
KKN meruapakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat, dimana melalui KKN mahasiswa dapat terjun langsung di tengah-tengah masyarakat sehingga mahasiswa bisa menerapkan teori yang telah dipelajari selama di kampus. Selain itu KKN juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa STKIP Suar Bangli di dalam menghadapi suatu permasalahan. Sehingga pada akhirnya melalui KKN mahasiswa mendapatkan suatu gambaran nyata tentang cara hidup dan kehidupan masyarakat.
Dalam kegiatan pelaksanaan maupun penulisan laporan individu ini, penulis banyak mendapat dukungan moril dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan terimakasih kepada:
1. I Wayan Numertayasa, S.Pd, M.Pd, selaku ketua STKIP Suar Bangli, yang telah memberikan izin KKN.
2. I Made Karba Darmika, S.Pd, M.Pd, Selaku ketua panitia KKN STKIP Suar Bangli.
3. Luh Made Dwi Wedayanthi, S.Pd, M.Pd, dan I Made Eka Sulantara, S.Pd, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis selama kegiatan KKN.
4. I Wayan Widana, selaku Kepala Desa Abangsongan yang telah memberikan izin kepada mahasiswa untuk melaksanakan KKN di Desa Abangsongan.
5. Seluruh perangkat Desa Abangsongan yang telah memberikan informasi kepada mahasiswa KKN di dalam menyusun laporan ini.
6. I Wayan Segara, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Abangsongan yang telah memberikan izin kepada Mahasiswa KKN untuk melaksanakan Proses pembelajaran di SD Negeri Abangsongan.
7. Seluruh guru dan staf pegawai SD Negeri Abangsongan, yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama melaksanakan kegiatan di SD Negeri Abangsongan.
8. Seluruh Masyarakat Desa Abangsongan yang telah menerima kami dengan baik selama melaksanakan KKN di Desa Abangsongan.
9. Siswa-siswi SD Negeri Abangsongan khususnya siswa kelas 2, kelas 5, dan kelas 6 yang telah memberikan perhatian selama proses pembelajaran berlangsung.
10. Rekan-rekan Mahasiswa/mahasisiwi yang melaksanakan KKN Di Desa Abangsongan, atas kekompakan dan kerjasama selama kegiatan KKN.
11. Dan semua pihak, atas dukungannya sehingga kegiatan PPL dan penulisan laporan ini dapat selesai dengan lancar.
Akhir kata semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca, dan bagi kemajuan Desa Abangsongan, serta untuk menambah informasi bagi lembaga KKN. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan dari para pembaca demi kesempurnaan laporan ini .
Om Santih, Santih, Santih, Om.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL …………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… iv
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………… v
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………… 1
A. Data Situasi Desa ……………………………………………………………….. 1
B. Perumusan Kebutuhan/Masalah ……………………………………………. 4
C. Tujuan …………………………………………………………………………… 4
D. Manfaat Program …………………………………………………………………. 4
BAB II PROGRAM DAN KALENDER KERJA ………………………………… 5
A. Program Kerja ……………………………………………………………………….. 5
B. Kalender Kerja ……………………………………………………………………. 9
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM ……………………………………………….. 10
A. Hasil-hasil yang Dicapai …………………………………………… 10
B. Hambatan Pelaksanaan Program ……………………………………. 15
BAB V SIMPULAN DAN SARAN …………………………………… 18
A. Simpulan …………………………………………………. 18
B. Saran ………………………………………………………… 19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Luas wilayah Desa Abangsongan berdasarkan penggunaannya 1
Tabel 1.2 Data mata pencaharian masyarakat Desa Abangsongan ….. 2
Tabel 1.3 Tingkat pendidikan masayarak Desa Abangsongan ……….. 3
Tabel 3.1 Daftar nama peserta les bahasa inggris kelas 2 SD Negeri Abangsongan …………………………………….. 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Data Situasi Desa
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk nyata dari pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi terutamanya pengabdian kepada masyarakat. Dengan wahana Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, mahasiswa diharapkan dapat mengaktualisasikan disiplin ilmu yang masih dalam tataran teoritis terhadap realisasi praktis dengan bentuk pengabdian dan pendampingan langsung kepada masyarakat.
KKN STKIP Suar Bangli angkatan III tahun 2015 dilaksanakan di dua Desa yaitu Desa Suter dan Desa Abangsongan. Pada kesempatan ini saya selaku mahasiswa KKN mendapat lokasi KKN di Desa Abangsongan.
Desa Abangsongan terletak di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Dimana Desa ini terdiri dari 6 Dusun (Banjar) yaitu, Dusun Abang, Belong Dauhan, Belong Danginan, Abangsongan, Bias Kaja, dan Bias Kelod.
Keadaan geografis, Desa Abangsongan berada di ketinggian 850 Meter diatas permukaan laut. Adapun batas-batas wilayah dari Desa Abangsongan yaitu, sebelah Utara berbatasan dengan Desa Cemara Lindung, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Penaga Landih, sebelah Timur berbatasan dengan Tukad Unda, dan sebelah Barat berbatasan dengan Tukad Melanget. Berikut dipaparkan Luas wilayah Desa Abangsongan berdasarkan penggunaannya yaitu sebagai berikut:
Tabel 1.1 Luas wilayah Desa Abangsongan berdasarkan penggunaannya.
No. Penggunaan Lahan Luas
1. Luas pemukiman 125,800 Ha
2. Luas perkebunan 50 Ha
3. Luas Kuburan 0,15 Ha
4. Luas pekarangan 14,08 Ha
5. Perkantoran 0,60 Ha
6. Luas prasarana umum lainnya 1,48 Ha
7. Tanah kering Tegal/Ladang 2.968 Ha
8. Tanah Kering pekarangan 14,08
9. Tanah perkebunan rakyat 50 Ha
10. Lapangan olahraga 0,80 Ha
11. Jalan 8,04 Ha
12. Hutan adat 12 Ha
13. Hutan rakyat 23 Ha
Keadaan tanah di Desa Abangongan yaitu berpasir, Desa Abangongan memiliki potensi alam di bidang perkebunan Kopi dengan luas 50 Ha pada tahun ini. Di samping itu tanaman pangan yang dibudidayakan pada tahun ini yaitu, Jagung, Kacang tanah, Ubi kayu, Ubi jalar, Cabe, Bawang merah, Tomat, Sawi, Kentang, Kubis, Buncis, Talas, wortel, dan tanaman tumpang sari. Di desa ini juga di budidayakan beberapa komoditas buah-buahan antara lain, jeruk, papaya, dan pisang. Selama ini pemasaran hasil tanaman pangan dan buah-buahan, dijual ke pasar melalui tengkulak dan pengecer. Selain tanaman pangan dan buah di Desa Abangsongan juga di budidayakan tanaman apotik hidup seperti kunyit, jahe, daun sirih, dan kencur.
Selain dari bidang pertanian Desa Abangsongan juga memilki potensi perikanan khusus untuk Dusun Abang yang terletak di tepi danau Batur. Dari enam dusun yang ada di Desa Abangsongan, dusun Abang merupakan dusun yang terjauh dari Desa Abangsongan. Menurut informasi yang diperoleh dari kepala dusun Abang yaitu bapak I Wayan Sujana, beliau mengatakan kalau dahulu pusat Desa Abangsongan berada di Abang bawah, namun sejak tahun 1963 pusat desa beserta pura desa dipindahkan ke-atas. Karena banjir besar setelah letusan Gunung Agung.
Dilihat dari potensi sumber daya manusia, jumlah penduduk di Desa Abangsongan yaitu 1.254 orang dengan kepala keluarga sebanyak 370 KK. Berdasarkan data yang telah diperoleh mayoritasa mata pencaharian masayrakat di Desa Abangsongan yaitu sebagai petani. Dengan data sebagai berikut.
Tabel 1.2 data mata pencaharian masyarakat Desa Abangsongan
JENIS PEKERJAAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
Petani 259 orang 251 orang
Buruh tani 70 orang 25 orang
Pegawai Negeri Sipil 15 orang 10 orang
Pengerajin Industri RT 10 orang 10 orang
Peternak 11 orang 11 orang
Nelayan 40 orang 40 orang
Bidan Swasta – 1 orang
TNI 5 orang –
Pensiunan TNI 5 orang –
Arsitektur 1 orang –
Karyawan Swasta 60 orang –
Perangkat desa 12 orang –
Berikut keadaan masayrakat Desa Abangsongan berdasarkan tingkat pendidikannya.
Tabel 1.3 tingkat pendidikan masayarak Desa Abangsongan
Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan
Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 25 orang 30 orang
Usia 3-6 tahun yang sedang masuk TK/PG 13 orang 15 orang
Usia 7-18 yang tidak pernah sekolah – 1 orang
Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 68 orang 67 orang
Usia 18-56 tahun yang tidak pernah sekolah – –
Usia 18-56 tahun pernah SD tapi belum tamat – –
Tamat SD/Sederajat 2 orang –
Usia 12-56 tahun yang tidak tamat SLTP 2 orang –
Usia 18-56 tahun yang tidak tamat SLTA 31 orang 51 orang
Tamat SMP/sederajat 291 orang 274 orang
Tamat D-1/sederajat 185 orang 169 orang
Tamat D-2/sederajat 4 orang 2 orang
Tamat D-3/sederajat 3 orang 1 orang
Tamat S-1/sederajat 15 orang 5 orang
Dilihat dari bidang pendidikan, Desa Abangsongan hanya memiliki dua unit Lembaga formal yaitu TK, dan SD Negeri Abangsonga. SD Negeri Abangsongan merupakan SD satu-satunya yang ada di Desa Abangsongan. Tenaga pendidik di sekolah ini bisa dibilang sedikit. Sehingga tidak jarang ada kelas yang kosong.
Apabila dilihat dari potensi wisata, Desa Abangsongan juga memiliki potensi di bidang pariwisata yaitu Danau yang digunakan sebagai wisata air, hutan wisata, dan situs purbakala. Sebagai desa yang memilki potensi di bidang pariwisata, bahasa inggris sangat berguna. Penanaman bahasa Inggris sejak dini sangat penting sebagai bekal dalam menghadapi persaingan global dewasa ini. namun Salah satu permasalahan yang muncul di desa Abangsonngan ini adalah kurangnya guru bahasa inggris di sekolah, sehigga siswa tidak mendapatan pendidikan bahasa inggris yang memadai. Adapula anak-anak yang kurang paham dan kurang menyukai Pembelajaran bahasa inggris yang didapatkan di SD.
Berdasarkan potensi desa yang dimiliki oleh Desa Abangsongan, ada beberapa program yang cocok untuk dilaksanakan di Desa ini. Sebagai salah seorang peserta KKN di Desa Abangsongan, saya tertarik mengangkat program di bidang “peningkatan sumber daya manusia di bidang pendidikan”. Yaitu dengan membantu proses pembelajaran di kelas apabila guru yang bersangkutan berhalangan hadir serta memberikan les bahasa inggris. Dimana Program les ini difokuskan kepada peserta didik kelas 2 SD Negeri Abangsongan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan data situasi desa yang telah disamapaikan dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Hasil apa saja yang di capai dalam pelaksanaan program-program kerja individu?
2. Apa saja hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program-program?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan program les bahasa inggris dan program membatu guru SD di dalam memberikan pembelajran di kelas , yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil-hasil apa saja yang dicapai selama pelaksanaan program-program.
2. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan program.
D. Manfaat Program
Adapun manfaat yang didapat dari pelaksanaan program les bahasa inggris dan program membatu guru SD di dalam memberikan pembelajran di kelas yaitu sebagai berikut:
1. Materi yang seharusnya disampaikan oleh guru yang berhalangan hadir tetap bisa didapat oleh peserta didik melalui penjelasan oleh mahasiswa KKN.
2. Peserta didik kelas 2 SD Negeri Abangsongan lebih tertarik untuk belajar bahasa inggris.
3. Peserta didik dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang bahasa inggris.
4. Peserta didik mendapat pengetahuan lebih tentang bahasa inggris selain materi yang didapat di sekolah.
BAB II
PROGRAM DAN KALENDER KERJA
A. Program Kerja
Analisis situasi desa
Sebagai Desa Lokasi KKN, Desa Abangsongan memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan baik di bidang pendidikan, Budaya, Wisata, Ekonomi, maupun dibidang lainnya. Di Desa Abangsongan terdapat lembaga pendidikan seperti TK, SD dan juga Kejar Paket B dan C.
Pelaksanaan kegiatan KKN STKIP Suar Bangli tidak hanya terfokus pada program-program di Desa saja namun juga difokuskan ke dunia pendidikan, untuk kali ini kegiatan KKN di dunia pendidikan hanya dilaksnakan di Sekolah Dasar Negeri Abangsongan. SD Negeri Abangsongan merupakan SD satu-satunya di Desa Abangsongan. Keberadaan guru disekolah ini lumayan sedikit yaitu sbanyak 7 orang guru termasuk kepala sekolah. Tidak jarang ada guru yang berhalangan hadir, sehingga terkadang ada kelas yang kosong. Karena itulah mahasiswa KKN dan rekan mahasiswa KKN yang lainnya membantu proses pembelajaran untuk mengisi kelas yang kosong disaat guru yang bersangkutan berhalangan hadir, atau diminta bantuan untuk mengajar saat guru-guru dan kepala sekolah mengadakan rapat.
Selain membantu proses pembelajaran, mahasiswa KKN juga memrogramkan Les Bahasa inggris kepada siswa kelas 2 SD Negeri Abangsongan. Karena berdasarkan observasi di SD Negeri Abangsongan banyak siswa yang tidak suka dengan pelajaran bahasa inggris dan ada juga beberapa yang beranggapan kalau bahasa inggris itu menyeramkan. Berdasarkan hal itu mahasiswa KKN selaku mahasiswa KKN memrogramkan les bahasa inggris untuk siswa kelas 2 dimana pengenalan bahasa inggris sejak dini kepada siswa diharapkan mampu membuat siswa lebih cepat mengerti dan lebih tertarik dengan pelajararan bahasa inggris.
Program 1
Tema: Pengembangan sumber daya manusia/ Pendidikan
1. Nama Program : Les Bahasa Inggris (LESBI)
2. Rasional :
Bahasa Inggris adalah bahasa internasional, dimana di era globalisasi ini bahasa inggris penting untuk dipelajari karena digunakan sebagai alat komunikasi internasional. Sebagai bahasa pengantar internasional Bahasa inggris hendaklah diajarkan kepada anak-anak sedini mungkin, agar mereka mampu bersaing di Era Globalisasi seperti saat ini.Bahasa inggris di Era sekarang ini bisa dianggap sebagai kebutuhan. Karena, dikedepannya bahasa inggris sangat berguna bagi anak-anak, terutama di dalam menghadapi pasar global, terlebih lagi dengan adanya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), persaingan tentu semakin sulit dan menuntut keterampilan berbahasa inggris yang lancar. Dengan demikian, dengan mengadakan program LESBI (Les Bahasa Inggris) diharapkan mampu membantu peserta didik mengembangkan keterampilan mereka dalam berbahasa inggris. Karena dengan mengajarkan anak dari usia dini dapat membantu mereka memahami materi lebih cepat. Atas dasar pemikiran inilah Program LESBI dilaksanakan di SD Negeri Abangsongan.
3. Sifat Program : Rintisan
4. Sasaran : Peserta didik kelas 2 SD Negeri Abangsongan
5. Keterlibatan : Mahasiswa KKN dan siswa SD Kelas 2
6. Metode Pelaksanaan :
a. Observasi ke sekolah dasar negeri Abangsongan
b. Koordinasi dengan kepala SD Negeri Abangsongan dan staff guru tentang rencana Program Les bahasa inggris kepada siswa SD Negeri Abangsongan.
c. Sosialisasi kepada siswa kelas 2 SD Negeri Abangsongan tentang pelaksanaan program les bahasa inggris.
d. Mendata siswa yang ikut les.
e. Pelaksanaan program les bahasa inggris yang dilaksanakan di posko KKN.
7. Alokasi Waktu :
a. Observasi 1 x 3 jam
b. Koordinasi dengan kepala SD NEGERI Abangsongan 1x 3 jam
c. Sosialisasi dengan siswa kelas 2 SD Negeri Abangsongan 1 x 3 jam
d. Mendata siswa yang ikul les 1 x 3 jam
e. Pelaksanaan 9 x 2 jam
8. Jadwal Pelaksanaan :
No Kegiatan Minggu
(bulan Februari) Minggu
(bulan maret)
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Observasi
2. Koordinasi dengan kepala SD Negeri Abangsongan
3. Sosialisasi kepada siswa kelas 2 SD Negeri Abangsongan
4. Mendata siswa yang ikut les
5. Pelaksanaan
9. Luaran Program :
a. Menumbuhkan minat belajar bahasa inggris siswa kelas 2 SD Negeri Abangsongan.
b. Meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa inggris
c. Menumbuhkan kesadaran siswa akan pentingnya bahasa inggris.
Program 2
Tema: Pengembangan sumber daya manusia/ Pendidikan
1. Nama Program : Membantu guru SD Negeri Abangsongan dalam proses pembelajaran di kelas
2. Rasional :
Di dalam suatu lembaga pendidikan, guru memegang peranan yang penting untuk mencetak generasi-generasi muda. Sebagai lembaga pendidikan SD Negeri Abangsongan memiliki tenga pendidik yang bisa dibilang masih terbatas, dimana di sekolah ini hanya terdapat 7 orang guru termasuk kepala sekolah. Dan terkaadang ada bebrapaa guru yang berhalangan hadir selain itu ada pula guru yang sedang cuti karena melahirkan hal ini mengurangi jumlah guru yang ada. Akibatnya tak jarang ada kelas yang kosong. Untu itulah keberadaan mahasiswa KKN diharapkan mampu membantu guru-guru di dalam proses pembelajaran khususnya mengisi kelas-kelas yang kosong, sehingga siswa mendapatkan haknya untuk belajar.
3. Sifat Program : Rintisan
4. Sasaran : peserta didik di SD Negeri Abangsongan
5. Keterlibatan : Mahasiswa KKN, Guru-guru dan peserta didik SD Negeri Abangsongan
6. Metode Pelaksanaan :
a. Observasi ke sekolah dasar negeri Abangsongan
b. Koordinasi dengan kepala SD Negeri Abangsongan dan staff guru tentang rencana Program membantu guru dalam proses pembelajaran.
c. Pelaksanaan program
7. Alokasi Waktu :
f. Observasi 1 x 3 jam
g. Koordinasi dengan kepala SD NEGERI Abangsongan 1x 3 jam
h. Pelaksanaan bergantung pada permintaan guru SD Negeri Abangsongan.
8. Jadwal Pelaksanaan :
No Kegiatan Minggu
(bulan Februari) Minggu
(bulan maret)
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Observasi
2. Koordinasi dengan kepala SD Negeri Abangsongan
3. Pelaksanaan
B. Kalender Kerja
Februari 2015
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu
I 1 2 3 4 5 6 7
II 8 9 10 11 12 13 14
III 15 16 17 18 19 20 21
IV 22 23 24 25 26 27 28
Maret 2015
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu
I 1 2 3 4 5 6 7
II 8 9 10 11 12 13 14
III 15 16 17 18 19 20 21
IV 22 23 24 25 26 27 28
V 29 30 31
Keterangan:
= Observasi
= Koordinasi dengan kepala sekolah tentang rencana program kerja
= Pelaksanaan program Les Bahasa Inggris
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM
A. Hasil-hasil yang Dicapai
Dari program yang dilaksanakan tentunya mahasiswa KKN mengharapkan hasil yang maksimal sesuai dengan harapan semua pihak. Yang mana hasil yang maksimal itu diperoleh dari kerja keras dan kedisiplinan dalam melaksanakan tugas. Adapun hasil-hasil yang telah dicapai selama pelaksanaan program yaitu sebagai berikut.
A.1 Hasil-hasil yang Dicapai dalam Pelaksanaan Program Les Bahasa Inggris
Les (http://artikata.com/arti-262182-les.html) merupakan pelajaran atau pelajaran tambahan di luar jam sekolah. Pelaksanaan program Les Bahasa Inggris dilaksanakan di Posko II KKN STKIP Suar Bangli di Desa Abangsongan. Program ini bersifat rintisan. Pada rencananya Les bahasa inggris diadakan untuk semua kelas di SD Negeri Abangsongan dimana tiap kelas di ajar oleh mahasiswa KKN yang berbeda. Pelaksanaan les diadakan sesuai dengan hari piket posko mahasiswa yang mengajar. Untuk Les bahasa inggris kepada kelas 2 dilaksanakan setiap hari selasa dan sabtu ketika peulis mendapat giliran piket posko. Les dilaksanakan mulai hari sabtu, 14 Februari 2015 dan berakhir pada selasa, 10 maret 2015. Pelaksanaan Les bahasa inggris ini mendapat sambuatan dan respon yang baik dari masyarakat Desa Abangsongan, hal ini terbukti dari banyak siswa yang ikut les meskipun jarak rumah mereka dengan posko KKN lumayan jauh, bahkan tak jarang ada orang tua yang menghantar anaknya agar bisa ikut les.
Kegiatan Les Bahasa Inggris ini berupa pemberian materi, dasar-dasar bahasa inggris seperti alfabet, angka, nama hari, bulan, warna, nama anggota tubuh, nama-nama benda yang dekat dengan kehidupan sehari-hari peserta didik, dan ungkapan salam yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan les dilakukan selama 9 kali pertemuan dari bulan Februari sampai Maret 2015.
Adapun teknis yang dilakukan oleh mahasiswa sebelum pelaksanaan les yaitu pertama bertanya kepada anak yang ikut les, tentang mata pelajaran (mapel) yang paling diminati dan kurang diminati di sekolah. Selain itu mahasiswa KKN juga bertanya pendapat mereka tentang bahasa inggris. Setelah mendapatkan informasi tentang mata pelajaran yang paling disukai dan yang tidak disukai, selanjutnya mahasiswa KKN memikirkan media apa yang tepat digunakan untuk mengubah pemikiran peserta didik yang ikut les sehingga bisa menyukai mapel bahasa inggris yang sebelumnya kurang disukai.
Di sela-sela pembelajaran terkadang siswa mulai tak acuh dengan pelajaran sehingga terkadang mahasiswa KKN menyelingi dengan gurauan dan cerita humor untuk menarik minat belajar mereka. Selain itu pada saat mengajar mahasiswa KKN juga menggunakan media audio,dan audiovisual sehingga mereka tidak jenuh. Dan terkadang siswa juga diajak belajar di luar ruangan untuk materi warna sehingga siswa tidak hanya tau sebatas teori tapi mereka bisa melihat langsung warna yang dimaksud. Dan, agar siswa tidak bosan datang keposko, mahasiswa KKN berusaha mengajar dengan cara yang berbeda tiap kali pertemuan. selain itu mahasiswa KKN menyadari belajar selama dua jam lumayan melahkan bagi anak-anak kelas 2 SD karena di usia ini mereka masih dalam usia bermain. Sehingga tak jarang mahasiswa KKN mengajak peserta les untuk bermain bersama setelah les berakhir, sehingga mereka tidak terlalu tertekan karena belajar dan hal ini juga dapat memotivasi mereka untuk datang keposko mengikuti les.
Adapun nama-nama siswa kelas 2 SD Negeri Abangsongan yang mengikuti Les bahasa inggris, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.1 daftar nama peserta les bahasa inggris kelas 2 SD Negeri Abangsongan
No. Nama L/P
1. I Wayan Suardana Sastra Jaya L
2. I Made Sugiana L
3. Pande Ketut Septi Bowita Wardani P
4. Ni Kadek Putri Anjani P
5. Ni Ketut Juli antari P
6. Ni Putu Devi Hita Lestari P
7. Ni Luh Antari P
8. Ni Nengah Ratminiasih P
Pelaksanaan Les ini dilaksanakan setiap 2 kali seminggu pada hari selasa dan sabtu. Dianggarkan setiap pertemuan pelajaran berlangsung selama dua jam namun ada beberapa orang siswa yang belajar sampai tiga jam. Adapun teknis pelaksanaan dari Les Bahasa Inggris yang mahasiswa KKN programkan kepada siswa kelas 2 D Negeri Abangsonga, terdiri dari tiga tahapan yaitu, sebagai berikut:
a. Tahap Awal
Pada tahap awal ini, mahasiswa KKN (Tutor) menyiapkan media untuk mengajar seperti laptop, audio speaker, pulpen dan kertas sementara peserta les menyiapkan pensil dan buku untuk mencatat. Sebelum pembelajaran dimulai siswa diberikan pengenalan materi yang akan diajarkan, kemudian siswa ditanya satu persatu tentang hal-hal yang berhubungan dengan materi yang diajarkan.
b. Tahap pelaksanaan
Setelah di perkenalkan beberapa hal yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan, kemudian dilanjutkan tahap pelaksanaan. Dimana pada tahap pelaksanaan cara pemberian materi tidak sama setiap kali pelaksanaan les, karena cara pemberian materi menyesuaikan dengan materi yang diajarkan. Ketika mahasiswa KKN (tutor) mengajarkan materi warna maka peserta les diajak belajar diluar ruangan dan mengenal langsung warna-warna disekitar mereka. Setelah mereka disuruh mengumpulkan benda dengan warna yang berbeda, tutor mengajarkan bahasa inggris dari warna yang mereka ambil, serta peserta didik diminta untuk mencatat tulisan dan cara bacanya sehingga mereka bisa belajar dirumah. Namun untuk materi yang lain tutor memutarkan audio kemudian peserta didik di minta untuk mendengarkan audio tersebut. Setelah itu peserta didik diberikan tulisan dari kata-kata yang ada di audio dan mereka diminta untuk mencatat tulisan tersebut beserta cara bacanya. Kemudian peserta didik dilatih untuk mengucapkan kosa kata yang telah dicatat dan mereka terus dilatih hingga pengucapan merekan benar. Selain menggunakan media audio terkadang pembelajaran juga dilaksanakan dengan media audiovisual berupa video.
c. Tahap penilaian
Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan penguasaan materi yang telah diajarkan tutor kepada peserta les serta untuk mengetahui ketepatan pronounciation mereka tutor melaksanakan tahap akhir yang berupa penilaian atau evaluasi. Proses evaluasi dilaksanakan setiap 15 menit sebelum pembelajaran berakhir, dimana penilaian ini dilakukan dengan cara peserta les dites satu-satu untuk melafalkan kata-kata yang telah mereka pelajari tanpa membawa catatan, dan evaluasi juga dilakukan dengan tes lisan yaitu tutor memberikan beberapa pertanyaan langsung terkait dengan materi yang diajarkan.
Dari berbagai serangkaian pelaksanaan kegiatan tersebut, setiap peserta les sudah dinyatakan mampu memahami dan bisa mempraktekan apa yang telah diajarkan. Namun setiap peserta les memiliki beberapa kemampuan yang berbeda yaitu, sebgaai berikut:
1) I Wayan Suardana Sastra Jaya, cepat dalam penguasaan materi, dan berani untuk berbicara. Pronounciation cukup bagus tapi perlu dilatih.
2) I Made Sugiana, cepat dalam penguasaan materi, pronounciation bagus dan berani untuk berbicara. Namun sering bercanda selama pembelajaran berlangsung.
3) Pande Ketut Septi Bowita Wardani, cukup bagus dalam penguasaan materi, kurang berani untuk berbicara, pengucapan kosa kata bahasa inggris sudah lumayan bagus namun masih perlu ditingkatkan.
4) Ni Kadek Putri Anjani, cepat dalam penguasaan materi, dan berani untuk berbicara. namun pengucapan kosa kata bahasa inggris perlu ditingkatkan.
5) Ni Ketut Juli Antari, cukup bagus dalam penguasaan materi, kurang berani untuk berbicara, namun pengucapan kosa kata bahasa inggris perlu ditingkatkan.
6) Ni Putu Devi Hita Lestari, masih kurang dalam penguasaan materi, kurang berani dalam berbicara, dan pronounciation perlu ditingkatkan.
7) Ni Luh Antari, masih kurang dalam penguasaan materi, tidak berani dalam berbicara, dan pronounciation perlu ditingkatkan.
8) Ni Nengah Ratminiasih, cukup bagus dalam penguasaan materi, kurang berani dalam berbicara, dan pronounciation masih perlu ditingkatkan.
Adapun hasil yang dapat diperoleh selama pelaksanaan Program Les Bahasa Inggris ini adalah peserta didik yang mengikuti les bisa berbahasa inggris meskipun masih dalam tataran yang sederhana, dan mereka mampu merespon ungkapan yang sederhana seperti good morning, good bye, see you, dan lain sebagainya. Melalui les ini pula anak-anak lebih menyukai pelajaran bahasa Inggris.
A.2 Hasil-hasil yang Dicapai dalam Pelaksanaan Program Membantu Guru SD dalam Memberikan Pembelajaran di Kelas.
Pembelajaran (http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran) adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Program membantu guru SD dalam memberikan pembelajaran di kelas merupakan program rintisan, dimana pelaksanaan program ini tidak menentu karena bergantung pada kehadiran guru di SD Negeri Abangongan.
Adapun teknis dalam pelaksanaan program ini yaitu, mahasiswa hadir ke sekolah dan bertanya kepada guru tentang keadaan kelas. apabila ada kelas yang kosong mahasiwa diminta untuk mengisi, dan apabila ada guru yang akan berhalangan hadir maka beliau meminta mahasiswa untuk mengisi kelas tersebut. Sehingga mahasiswa bisa mempersiapkan diri sebelum mengajar. Untuk perangkat mengajar sepeerti RPP telah disediakan oleh pihak sekolah sehingga mahasiswa hanya perlu menyiapkan materi yang akan diajar.
Keberadaan program ini sangat membantu guru dimana meskipun beliau tidak bisa mengajar, peserta didik tetap bisa mendapat hak mereka untuk belajar melalui penjelasan dari mahasiswa yang membantu guru bersangkutan. Selama pelaksanaan program mahasiswa pernah mengajar di kelas 2, 5, dan 6. Selama kegiatan pembelajaran di kelas mahasiswa menemukan kalau setiap peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam penguasaan materi, hal ini dipengaruhi oleh faktor individu masing-masing. Dimana, ada siswa yang cepat menangkap materi dan adapula siswa yang mengalami kesulitan dalam penguasaan materi, namun rata-rata siswa bisa memahami materi yang mahasiswa sampaikan meskipun mahasiswa harus mengulang materi yang sama agar mereka paham. Dan bagi mahasiswa, melalui program ini mahasiswa bisa mendapat pengalaman baru dimana mahasiswa mengajar mata pelajaran diluar jurusan mahasiswa.
B. Hambatan Pelaksanaan Program
Dalam setiap kegiatan pasti ada saja hambatan yang ditemui. Begitu pula dengan kegiatan program Les Bahasa Inggris dan Program Membantu Guru SD Negeri Abangsongan dalam Proses Pembelajaran di Kelas menemui beberapa hambatan-hambatan, baik yang bersifat teknis maupun non teknis. Karena hambatan-hambatan tersebut mengakibatkan proses pembelajaran mengalami sedikit kesulitan. Adapun hambatan-hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan program yaitu sebagai berikut:
B.1 Hambatan Pelaksanaan Program Les Bahasa Inggris
a. Hambatan teknis
Hambatan teknis yakni hambatan yang dirasa menghambat kegiatan teknis pembelajaran yang dilakukan. Hambatan pertama yaitu pengetahuan siswa terhadap bahasa inggris yang sangat kurang karena tidak pernah mendapat pelajaran bahasa inggris sebelumnya. Selain itu mental dan kemampuan siswa juga sangat berpengaruh dalam pelaksanaan pembelajaran. Selain itu faktor lain yang menghambat pelaksanaan les yaitu masalah kehadiran peserta les. Sehingga pemberian materi les menjadi terhambat. dimana kehadiran siswa les tidak menentu, dimana hari petama les siswa yang hadir hanya 2 orang. Kemudian hari berikutnya siswa yang hadir bertambah. Hal ini disebabkan karena fator jarak rumah siswa dengan posko KKN yang lumayan jauh. Dimana sebagian siswa yang ikut les berasal dari Dusun (banjar) belong danginan dan belong dauhan, sehingga apabila tidak ada yang mengantar, mereka tidak dapat mengikuti les. Selain itu faktor cuaca seperti hujan, juga menjadi penghambat kehadiran mereka.
b. Hambatan non teknis
Hambatan non teknis yang ditemukan oleh Mahasiswa KKN selama menjalakan program les yaitu masalah dana dan waktu. Dimana untuk pelaksanaan Program les ini Mahasiswa mengalami kekurangan dana untuk pembelian modul pembelajaran. Sehingga untuk sumber pengajaran mahasiswa hanya memanfaatkan media yang ada dan beberapa sumber dari internet. Namun, untuk pengayaan materi kepada peserta les, Mahasiswa KKN memberikan catatan kepada peserta les, sehingga mereka bisa belajar dirumah masing-masing. Selain itu waktu juga menjadi kendala dalam proses pembelajaran. Dimana pada hari Sabtu jadwal les berbenturan dengan jadwal pelatihan tari dan semua anak yang ikut les bahasa inggris mengikuti latihan tari, hal ini menyebabkan pelaksanaan les tertunda, namun untuk masalah ini, Mahasiswa merubah waktu les dimana les diadakan lebih awal yakni mulai pkl. 12:00 s/d 14:00 Wita dimana pelatihan tari baru dimulai pkl 14:30 Wita. Sehingga selesai mengikuti les peserta didik bisa mengikuti latihan menari.
B.2 Hambatan Pelaksanaan Program Membantu Guru SD mengajar
a. Hambatan teknis
Hambatan teknis yang paling memengaruhi pelaksanaan program ini yaitu penguasaan materi dimana, mahasiswa harus mengajar materi diluar jurusan mahasiswa, sehingga mahasiswa harus menyiapkan materi dengan matang, agar mahasiswa tidak memberikan konsep yang salah kepada siswa. khususnya pada saat mengajar matematika mahasiswa harus benar-benar paham ketika menjelaskan materi yang diajarkan sehingga peserta didik bisa mendapat konsep yang benar.
b. Hambatan non teknis
Hambatan nonteknis yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini yaitu waktu pelaksanaan, karena untuk pelaksanaan program ini waktunya tidak menentu karena bergantung dengan kedatangan guru yang bersangkutan. Terkadang saat guru yang bersangkutan memiliki kepentingan mendadak mahasiswa harus siap mengajar, dan waktu untuk mempelajari materi yang akan diajarkan lumayan sedikit. Sehingga hal ini menjadi hambatan sekaligus tantangan bagi mahasiswa KKN.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut,
1. Hasil-hasil yang dicapai selama pelaksanaan program-program kerja individu yaitu sebagai berikut, untuk program Les Bahasa Inggris mahasiswa KKN menemukan perubahan kemampuan dari peserta les dimana mereka yang awalnya tidak bisa berbahasa inggris karena tidak pernah belajar bahasa inggris sebelumnya, menjadi bisa berbahasa inggris meskipun masih dalam tataran sederhana. Namun hasil ini sangat memuaskan bagi mahasiswa, dan melalui les ini pula peserta didik yang awalnya takut dan tidak suka terhadap pelajaran bahasa inggris menjadi suka dengan bahasa inggris. dan untuk pelaksanaan program Mengajar di kelas, mahasiswa KKN mendapat pengetahuan serta pengalaman baru dimana mahasiswa KKN saat melaksanakan program tidak hanya mengajar bahasa inggris namun mata pelajaran lain yang di dapat oleh kelas bersangkutan hasil yang terpenting adalah siswa masih tetap mendapat pelajaran yang seharusnya mereka dapat meski guru mereka tidak hadir.
2. Hambatan-hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan program kerja individu yaitu hambatan teknis dan hambatan nonteknis. Adapun hambatan teknis yang dihadapi mahasiswa KKN saat pelaksanaan program les bahasa inggris yaitu kemampuan siswa terhadapa bahasa inggris yang masih sangat kurang, kehadiran peserta les yang tidak menentu karena faktor cuaca dan jarak rumah yang jauh, serta hambatan nonteknis yang dihadapi dalam pelaksanaan program les yaitu faktor dana dan waktu. Sedangkan hambatan teknis yang mahasiswa KKN hadapi untuk pelaksanaan program mengajar adalah Penguasaan materi sementara hambatan nonteknis yang dihadapi adalah faktor waktu, karena pelaksanaan program membantu mengajar ini tidak menentu karena bergantung pada kehadiran guru yang bersangkutan.
B. SARAN
Berdasarkan hasil-hasil yang telah dicapai selama pelaksanaan program KKN dan hambatan-hambatan yang dihadapi, maka mahasiswa KKN menyarankan sebagai berikut:
1. Kepada pihak SD Negeri Abangsongan:
1) Fasilitas-fasilitas penunjang proses belajar mengajar masih perlu ditingkatkan.
2) Mengingat bahasa inggris amatlah penting, hendaknya kegiatan les terus diadakan guna meningkatkan keterampilan siswa dalam berbahasa inggris.
3) Strategi/cara guru dalam mengajar harus terus ditingkatkan agar dapat menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif.
2. Kepada Lembaga KKN, mahasiswa KKN menyarankan agar pada saat pembekalan, agar waktu dan persiapan pembekalan KKN supaya lebih diperhatikan untuk pelaksanaan KKN yang selanjutnya. Agar pemberian materi bisa lebih jelas sehingga mahasiswa saat diterjunkan sudah benar-benar siap untuk melaksanakan KKN dan tidak terhambat dalam penyusunan program kerja.
3. Kepada Mahasiswa KKN atau yang mahasiswa yang akan melaksanakan KKN agar bisa menciptakan terobosan program-program kerja terbaru yang bisa mengembangkan potensi yang dimiliki desa, maupun siswa. selain itu kehadiran selama kegiatan KKN berlangsung harus ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://artikata.com/arti-262182-les.html diakses pada tanggal 8 maret 2015
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran diakes pada tanggal 8 maret 2015